Banyak kata dan kalimat indah di kala orang lain bersedih dan berduka tak selamanya menghibur dan menyelesaikan masalah, tapi sebuah kehadiran yang penuh makna mampu berbicara banyak kepada jiwa yang menderita dan bersedih.
Itulah yang diperbuat oleh Maria ketika mengikuti jalan salib Yesus, Putranya sampai di bawah kaki salib. Sama seperti ia selalu menyimpan segala perkara di dalam hatinya, maka itu pun yang diperbuat oleh Maria, Bunda Yesus ketika melihat Sang Putra tergantung lunglai di Salib. Tidak ada kata yang terucap dari bibir keibuannya, tapi kehadirannya selalu memberi kekuatan bagi Sang Putra untuk menuntaskan misi yang diterima dari Bapa-Nya. Kehadiranya memberi kekuatan bagi Sang Putra untuk setia melaksanakan misi Bapa yang berat untuk menebus dosamu, dosaku, dan dosa kita semua.
Karena itu, di hari peringatan Santa Perawan Maria Berduka cita ini, tentunya Maria tidak meminta kita untuk bersedih, melainkan merenungkan dan menimbah kekuatan serta penghiburan dari ketabahannya menghadapi derita Sang Putra. Pesanku kepadamu sebagai sahabatku; "Di kalah sedih menimpahmu, di kala derita menerjangmu, tataplah wajah Sang Bunda....berlarilah kepadanya karena dialah Bundamu. Sama seperti kehadiran dan tatapan keibuannya selalu memberi kekuatan bagi Sang Putra dalam jalan salib-Nya, maka ia pun akan selalu menemanimu dalam derita apa pun yang Anda alami karena untuk itulah ia telah diberikan oleh Sang Putra kepadamu ketika berkata; "Lihatlah...Itulah ibumu.
Biarlah jiwamu selalu berseru; Terima kasih Yesus...karena Engkau telah memberikan Ibu-Mu kepadaku sebagai Bundaku."
Selamat berkarya di awal pekan para sahabat...
Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
Sumber : Gereja Katolik
No comments:
Post a Comment