Luk 11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

Saturday, October 10, 2015

Dulu dilempar batu sekarang melempari batu...

Salam damai sejahtera,



Hari ini, bertepatan dengan ulang tahun Paroki St. Stephanus Cilacap. Bukan sebuah waktu yang pendek. Negeri ini saja baru berusia 70 tahun. Tua'an paroki kita ya... :)
Siapa sih Stephanus itu ?


Mari kita baca dari Kisah Para Rasul 6 : 8 -15


Kis 6:8Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
Kis 6:9Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini?anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria?bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
Kis 6:10tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Kis 6:11Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
Kis 6:12Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
Kis 6:13Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,
Kis 6:14sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."
Kis 6:15Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
dan hasil bagi Stephanus adalah (potongan dari Kisah Para Rasul)



Kis 7:52Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
Kis 7:53Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
Kis 7:54Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Kis 7:55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
Kis 7:56Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Kis 7:57Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
Kis 7:58Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
Kis 7:59Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Kis 7:60Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Sadis ya ? Hanya karena mereka yang merasa jadi pemuka yang di 'upper cut' celoteh Stephanus...lemparan batu bertubi-tubi mengakhiri hidupnya. Ada Saulus dibelakang horor ini.

Pagi ini mendapat cerita dari sahabat tentang tingkah 'pemuka-pemuka muda-mudi' di gerejanya yang suka mem bully anggota atau temannya yang menurut mereka bertubuh tak proporsional, berwajah tak rupawan/wati, tak berharta, bergaya udik atau apalah. Caranya macam-maca, bisa verbal bisa dengan teknologi edit foto yang tinggal srak-srek di layar gadget...jadilah foto teman yang dimiripkan dengan binatang disampingnya. Jika dinasehati keras kepala bahkan yang menasehati bisa jadi akan memanen cerita-cerita miring/gosip tentangnya diluaran. 
Lalu siapa Stephanus ? Siapa Saulus ? Siapa pemuka Yahudi ? Siapa anggota Mahkamah Agung ? Bukan yang ada dalam Kisah Para Rasul lho...tapi dalam diri kita sebagai umat Santo Stephanus Cilacap ?
Lepaskan mainstream untuk memilih tokoh yang baik. Jujur pada hati. Jangan malu untuk menjadi Saulus yang merestui perajaman Stephanus. Jangan takut untuk mengakui sebagai anggota Mahkamah yang di-KO telak oleh Stephanus dan ngamuk. Jangan takut mengakui sebagai massa yang melempari batu. 
Karena dengan takut mengakui, kita akan tetap menjadi penghakim bagi Stephanus-Stephanus lain. Kita akan semakin terbiasa menganggap sesama layak di bully hanya karena kita merasa tidak 'sealiran' dengannya atau kita merasa berada lebih sebagian atau segalanya secara dunia dari dia atau mereka. Ya...dengan tidak mengakui jika peran antagonis melekat pada diri kita, kita akan selalu menjadi sombong.
Saulus membuktikan, kerendahan hati yang tak pernah dimilikinya, tiba-tiba datang dan meruntuhkan kesombongannya. Berbaliknya hati Saulus adalah 'hadiah' tebusan Stephanus bagi pengikut Kristus. Pencerahan hidup.

Dirgahayu Paroki St. Stephanus Cilacap ke-85....

Sumber gambar HUT Paroki :
Masellinus Bagas AW

No comments:

Post a Comment